Ada suatu anekdot yang lahirnya dari bayangan dan angan-angan saya sendiri. Ini berkembang dari melihat, menyimak, mendengar dan merasakan geliat pemerintahan yang kian maju kesadaran dan pembangunan masyarakatnya masa kini, apalagi di bawah pemerintahan Bapak Jokowi dengan Ibu Susi sebagai Menteri Kelautannya.
Lalu angan-angan itu digabungkan dengan tingkat produksi ikan, dunia perikanan dan nelayan, perkembangan teknologi negara maju dalam mengelola ikannya, perkembangan kebutuhan konsumsi akan sumber daya perikanan bagi peradaban dan kemajuan berpikir suatu masyarakat dan budaya suatu negara.
Hasilnya adalah sebagai berikut ini :
Bila melihat di internet dan berita luar negeri tentang proses produksi perikanan negara maju mereka telah mendayagunakan sedemikian rupa masyarakat nelayan dengan fasilitas teknologi sedemikian rupa. Yang bertujuan agar mana masyarakat tetap tercukup kebutuhan konsumsi ikannya supaya bisa jadi pintar.
Pengolahan produksi perikanan begitu canggih mulai dari kapal penangkap ikan. Kapal penangkap ikannya kebanyakan sudah didesain sedemikian hingga supaya mencari ikan yang layak untuk konsumsi dengan ukuran tertentu. Tujuannya supaya ikan kecil bisa terpelihara dan proses regenerasi sumber daya laut bisa berjalan sesuai norma alam kita sendiri.
Kekuatan kapal pun diperhitungkan untuk produksinya sehingga berapa pun jumlah kapal yang diproduksi semuanya kembali pada kapasitas ikan yang akan ditangkap sesuai musim panennya. Jadi tidak sembarangan asal nyomot saja dan terkesan memaksa. Ada kapal yang lebih canggih lagi dimana di dalamnya ada proses penangkapan ikan laut yang layak konsumsi hingga proses pengolahan sisa ikan yang tidak dipakai seperti kepala, tulang dan ekor menjadi tepung yang berkandungan tinggi sekali. Bahkan kualitasnya bisa mengalahkan pengolahan di darat. Saya dengan melihat saja bisa menjamin itu tepung proses steam yang sangat masuk syarat bila masuk ke pabrik pengolahan pakan ikan atau ternak di Indonesia sekelas Pokphand, Comfeed dll.
Hingga sampai di darat pun sudah ada yang langsung menerima yakni truk besar yang akan mengantarkan produk ikan fillet yang diolah di kapal laut, dan ada truk yang menerima tepung ikan tadi. Pasti deh top cer hasilnya bila dimasukkan laboraturium untuk di cek. DIJAMIN GUARANTEED.. hehe
Lalu kembali pada proses penerimaan ikan di darat pun, mereka memiliki banyak penampungan ikan yang menyediakan cool storage yang dimonopoli kekuasaannya oleh negara. Sungguh luar biasa baiknya bagi para nelayan pencari ikan. Pekerjaan mereka menjadi pekerjaan idaman dan impian karena hasil jerih payahnya (dengan kapal yang canggih dari kemudahan fasilitas pinjaman kredit pemerintah ) yang sangat bergengsi. Ikan mereka dijamin masuk ke pelelangan ikan dengan harga yang selalu tinggi dan di atas rata-rata selama ini.
Oleh karenanya orientasi produksi perikanan dengan manajemen yang maju seperti itu akan banyak memangkas habis para tengkulak yang notabene selama ini berlaku tampak baik namun sebenarnya kurang ajar terhadap para nelayan pencari ikan. Lalu akan menghabisi banyak sekali para makelar ikan kering hingga pabrik pengolahan tepung di daratan di pelosok termasuk Jombang. Ini dengan catatan bila pemerintahannya sudah benar-benar maju dan proaktif.
Keuntungan terbesar dan jangka panjang dari pengelolahan manajemen sumber daya kelautan dan perikanan seperti ini adalah tersedianya pasokan konsumsi yang bernilai gizi tinggi bagi masyarakat Indonesia sendiri. Pengolahan pakan ternak yang entah itu dikelola oleh negara ataupun swasta bisa menghasilkan pakan ternak yang mayoritas 99% bermutu tinggi. Tidak ada kenal tipuan. Karena selama ini saya banyak amati begitu banyaknya tipuan di bidang kualitas tepung ikan yang menyebar di Indonesia karena faktor masih leluasanya ruang gerak para makelar yang tentu ingin untung beberapa saat saja secara pribadi.
Nah, menilik perkembangan yang sedemikian baik. Maka yang akan bergengsi dan maju dalam perkembangan dunia perikanan dan hingga tepung ikan adalah mereka yang berpikiran maju, memiliki jaringan yang jujur dan baik, berhubungan erat dan mengayomi dengan para nelayan dan selalu berupaya keras menciptakan produk tepung ikan yang terbaik yang bisa mereka hasilkan. Tidak kenal rasa takut dengan harga mahal dan pasar yang dikuasai oleh para makelar.
Bagaimana menurut anda ? hehehe.. silahkan berpendapat dan menilai sendiri deh..
Lalu angan-angan itu digabungkan dengan tingkat produksi ikan, dunia perikanan dan nelayan, perkembangan teknologi negara maju dalam mengelola ikannya, perkembangan kebutuhan konsumsi akan sumber daya perikanan bagi peradaban dan kemajuan berpikir suatu masyarakat dan budaya suatu negara.
Hasilnya adalah sebagai berikut ini :
Bila melihat di internet dan berita luar negeri tentang proses produksi perikanan negara maju mereka telah mendayagunakan sedemikian rupa masyarakat nelayan dengan fasilitas teknologi sedemikian rupa. Yang bertujuan agar mana masyarakat tetap tercukup kebutuhan konsumsi ikannya supaya bisa jadi pintar.
Pengolahan produksi perikanan begitu canggih mulai dari kapal penangkap ikan. Kapal penangkap ikannya kebanyakan sudah didesain sedemikian hingga supaya mencari ikan yang layak untuk konsumsi dengan ukuran tertentu. Tujuannya supaya ikan kecil bisa terpelihara dan proses regenerasi sumber daya laut bisa berjalan sesuai norma alam kita sendiri.
Kekuatan kapal pun diperhitungkan untuk produksinya sehingga berapa pun jumlah kapal yang diproduksi semuanya kembali pada kapasitas ikan yang akan ditangkap sesuai musim panennya. Jadi tidak sembarangan asal nyomot saja dan terkesan memaksa. Ada kapal yang lebih canggih lagi dimana di dalamnya ada proses penangkapan ikan laut yang layak konsumsi hingga proses pengolahan sisa ikan yang tidak dipakai seperti kepala, tulang dan ekor menjadi tepung yang berkandungan tinggi sekali. Bahkan kualitasnya bisa mengalahkan pengolahan di darat. Saya dengan melihat saja bisa menjamin itu tepung proses steam yang sangat masuk syarat bila masuk ke pabrik pengolahan pakan ikan atau ternak di Indonesia sekelas Pokphand, Comfeed dll.
Hingga sampai di darat pun sudah ada yang langsung menerima yakni truk besar yang akan mengantarkan produk ikan fillet yang diolah di kapal laut, dan ada truk yang menerima tepung ikan tadi. Pasti deh top cer hasilnya bila dimasukkan laboraturium untuk di cek. DIJAMIN GUARANTEED.. hehe
Lalu kembali pada proses penerimaan ikan di darat pun, mereka memiliki banyak penampungan ikan yang menyediakan cool storage yang dimonopoli kekuasaannya oleh negara. Sungguh luar biasa baiknya bagi para nelayan pencari ikan. Pekerjaan mereka menjadi pekerjaan idaman dan impian karena hasil jerih payahnya (dengan kapal yang canggih dari kemudahan fasilitas pinjaman kredit pemerintah ) yang sangat bergengsi. Ikan mereka dijamin masuk ke pelelangan ikan dengan harga yang selalu tinggi dan di atas rata-rata selama ini.
Oleh karenanya orientasi produksi perikanan dengan manajemen yang maju seperti itu akan banyak memangkas habis para tengkulak yang notabene selama ini berlaku tampak baik namun sebenarnya kurang ajar terhadap para nelayan pencari ikan. Lalu akan menghabisi banyak sekali para makelar ikan kering hingga pabrik pengolahan tepung di daratan di pelosok termasuk Jombang. Ini dengan catatan bila pemerintahannya sudah benar-benar maju dan proaktif.
Keuntungan terbesar dan jangka panjang dari pengelolahan manajemen sumber daya kelautan dan perikanan seperti ini adalah tersedianya pasokan konsumsi yang bernilai gizi tinggi bagi masyarakat Indonesia sendiri. Pengolahan pakan ternak yang entah itu dikelola oleh negara ataupun swasta bisa menghasilkan pakan ternak yang mayoritas 99% bermutu tinggi. Tidak ada kenal tipuan. Karena selama ini saya banyak amati begitu banyaknya tipuan di bidang kualitas tepung ikan yang menyebar di Indonesia karena faktor masih leluasanya ruang gerak para makelar yang tentu ingin untung beberapa saat saja secara pribadi.
Nah, menilik perkembangan yang sedemikian baik. Maka yang akan bergengsi dan maju dalam perkembangan dunia perikanan dan hingga tepung ikan adalah mereka yang berpikiran maju, memiliki jaringan yang jujur dan baik, berhubungan erat dan mengayomi dengan para nelayan dan selalu berupaya keras menciptakan produk tepung ikan yang terbaik yang bisa mereka hasilkan. Tidak kenal rasa takut dengan harga mahal dan pasar yang dikuasai oleh para makelar.
Bagaimana menurut anda ? hehehe.. silahkan berpendapat dan menilai sendiri deh..