Sudah menjadi permakluman bahwa jenis tepung ikan itu beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan. Ada yang berjenis bagus, dan ada juga yang sedang, sampai pada jenis yang jelek sekali. Disebut sesuai kebutuhan adalah : ada yang minta murah, ada yang cukup dengan harga sedang, dan ada yang suka mahal.
Karakteristik pembeli tepung ikan pada dasarnya juga mempengaruhi suatu produksi tepung ikan mau dibuat model bagaimana. Misalnya penjualan tepung ikan ke Jogja dengan kebutuhan jenis tepung ikan di Solo itu hampir bersamaan ; yakni memilih yang terbaik kualitasnya.
Beda dengan daerah Jawa Timur seperti Bojonegoro atau kota Blitar, rata-rata pembeli tepung ikan pada akhirnya jatuh pada pilihan yang serba murah di kisaran harga 6000. Karakteristik itu sebenarnya tidak terletak pada usaha menjaga kualitas hasil ternak, namun lebih pada gengsi untuk menemukan tepung ikan yang murah dan bisa bersaing dengan kawannya sendiri.
Pada beberapa kasus yang kita temui rata-rata kebanyakan selalu mendapati kekecewaan di suatu transaksi yang menginginkan tepung ikan murah. Mengapa? Yang jelas adalah mendapati perbedaan kualitas yang amat jauh sekali. Beda antara sampel contoh yang dikirim dengan barang kenyataan sewaktu transaksi besar.
Penjual tepung ikan di daerah Jawa Tengah rasa-rasanya hampir selalu menemukan kebaikan dan keberuntungan untuk hal tepung ikan tersebut. Hal ini lebih dikarenakan mereka lebih telaten dengan spekulasi mencari tepung ikan yang murni saja.
Nah, demikianlah sekelumit deskripsi peminat tepung ikan yang saya amati selama ini. Pendapat ini hanyalah subyektif belaka, tidak menutup kemungkinan bahwa fakta di lapangan bisa lebih baik dari apa yang saya utarakan.
Terima kasih.
Rony
Karakteristik pembeli tepung ikan pada dasarnya juga mempengaruhi suatu produksi tepung ikan mau dibuat model bagaimana. Misalnya penjualan tepung ikan ke Jogja dengan kebutuhan jenis tepung ikan di Solo itu hampir bersamaan ; yakni memilih yang terbaik kualitasnya.
Beda dengan daerah Jawa Timur seperti Bojonegoro atau kota Blitar, rata-rata pembeli tepung ikan pada akhirnya jatuh pada pilihan yang serba murah di kisaran harga 6000. Karakteristik itu sebenarnya tidak terletak pada usaha menjaga kualitas hasil ternak, namun lebih pada gengsi untuk menemukan tepung ikan yang murah dan bisa bersaing dengan kawannya sendiri.
Pada beberapa kasus yang kita temui rata-rata kebanyakan selalu mendapati kekecewaan di suatu transaksi yang menginginkan tepung ikan murah. Mengapa? Yang jelas adalah mendapati perbedaan kualitas yang amat jauh sekali. Beda antara sampel contoh yang dikirim dengan barang kenyataan sewaktu transaksi besar.
Penjual tepung ikan di daerah Jawa Tengah rasa-rasanya hampir selalu menemukan kebaikan dan keberuntungan untuk hal tepung ikan tersebut. Hal ini lebih dikarenakan mereka lebih telaten dengan spekulasi mencari tepung ikan yang murni saja.
Nah, demikianlah sekelumit deskripsi peminat tepung ikan yang saya amati selama ini. Pendapat ini hanyalah subyektif belaka, tidak menutup kemungkinan bahwa fakta di lapangan bisa lebih baik dari apa yang saya utarakan.
Terima kasih.
Rony