Saat tulisan ini dibuat tanggal 28 Oktober 2014 , tepat pada hari Sumpah Pemuda, kabinet jokowi baru aja juga sehari usai dilantik. Ada kegembiraan yang terselip di benak sebagian besar masyarakat kecil dan pinggiran bahwa
jokowi dan kabinetnya akan memperhatikan mereka dan menegakkan daulat pangan yang kuat dan bersinar. Meskipun diterpa isu sana-sini dalam hal kurang senior, masih kecil, orang baru dsb, tetapi itu hanyalah pikiran dari orang iri saja.
|
Sapi lokal yang diternak oleh masyarakat |
Harapan besar diberikan dari para nelayan pencari ikan, peternak kecil dan besar lokal, petani besar dan kecil lokal agar ada upaya membangun sistem yang terjaga kesuciannya untuk mengolah berbagai sumber daya alam dan manusia di Indonesia, sehingga produk kita tidak terpinggirkan hanya karena kalah bersaing, kalah kualitas, kalah kuantitas, kalah harga, tidak ada musimnya dsb.
Semisal adalah pengolahan ikan apabila bisa dibentuk lagi sistem yang kuat seperti jaman dulu kala baik dari sisi pengawasan perairan yang ketat, kesejahteraan para TNI yang bertugas di Pinggiran perbatasan Indonesia, Kapal yang bagus untuk nelayan dan TNI, pemeliharaan maksimal perairan, hingga mungkin sampai pembentukan sistem baik di TPI dan penyimpanan ikan raksasa yang terkoordinir, maka pastilah bisa terjaga kestabilan stok dan harga yang bagus untuk nelayan pencari ikan dan pembeli potensial lokal Indonesia.
|
salah satu hasil produk kelautan kita adalah tepung ikan yang berkualitas |
Seperti
tepung ikan yang fotonya di atas ini juga merupakan tambahan hasil yang bisa dimaksimalkan untuk negara sebagai upaya sebagian Presiden Jokowi bila bisa berhasil memanfaatkan maksimal sumber daya kelautan di negeri kita tercinta Indonesia.